Pasuruan – Ghazi, salah satu program thafidz Al Qur’an binaan Mitra Dai Nusantara (MDN), berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih juara 2 dalam lomba panahan tradisional tingkat nasional. Perhelatan akbar tersebut digelar di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Ajang ini merupakan bagian dari Festival Dolanan Yok!9, yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai daerah, termasuk Bali dan beberapa kota lainnya. Acara tersebut diselenggarakan oleh KORMI, PERPATRI Jawa Timur, PERPATRI Kota Pasuruan, dan Bayt Al-Hikmah Archery Club (BAC) dan beberapa penyelenggara lainnya.
Ghazi berhasil tampil maksimal meskipun dengan persiapan yang terbatas karena baru saja mengikuti kegiatan Super Camp. “Ini benar-benar di luar ekspektasi saya. Pada rambahan kedua, saya sempat berada di peringkat keenam dan itu sungguh sangat jauh, tetapi alhamdulillah, saya bisa kembali fokus di rambahan berikutnya hingga naik ke peringkat dua pada rambahan kedelapan”, Ujarnya
Sebagai santri Tahfidz tentu ia harus mengejar target hafalan Al Qur’annya. Namun selain focus belajar tahfidz Ghazi juga aktif dalam kegiatan-kegiatan olahraga seperti panahan. Para pengasuh program tahfidz juga sangat mendukung para santrinya dalam mengembangkan skill lainnya. Sehingga minat dan bakat para santri bisa tersalurkan secara maksimal.
Keberhasilan Ghazi dalam ajang ini mendapat apresiasi dari rekan-rekannya di progam tahfidz Al Qur’an. Tidak hanya sebagai prestasi personal, kemenangan ini juga dianggap sebagai inspirasi bagi santri lainnya untuk terus berusaha mengembangkan diri di berbagai bidang. Ghazi juga menambahkan bahwa dukungan dari pelatihnya, Kang Yahya Aziz, yang merupakan salah satu jawara panahan di Indonesia, sangat berperan dalam keberhasilannya.
Setiap santri binaan MDN senantiasa diperhatikan dan dibina dengan baik, terkhusus terkait pengembangan kemampuan atau skill para santri. Harapannya dengan penguasaan skill yang banyak akan membantu mereka dalam mensyiarkan dakwah kepada masyarakat. Dengan prestasi seperti yang ditunjukkan oleh Ghazi, diharapkan para santri bisa menjadi teladan bagi masyarakat di pelosok negeri, tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga dalam pengembangan minat dan bakat lainnya.
Ke depan, Ghazi berharap bisa terus berkontribusi bagi masyarakat, baik melalui dakwah maupun olahraga panahan. “Panahan bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga melatih fokus dan ketenangan, yang sangat berguna dalam berdakwah. Saya berharap bisa terus mengasah kedua bidang ini demi memberikan yang terbaik bagi umat,” pungkas Ghazi. Suara MDN/AJ