Berita / Featured / Fundraising

Kebutuhan Sumber Air Bersih Untuk Kampus Perkaderan

Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan santri Kader Dai Pelosok Negeri di Kampus Perkaderan yang terletak di kaki  Gunung Penanggungan, Trawas, Mojokerto. 10/3/2024.

Ketersediaan air merupakan salah satu faktor utama yang wajib dipenuhi untuk kelangsungan hidup umat manusia. Tanpa adanya air, manusia pasti tidak akan mampu bertahan hidup.  Bahkan lingkungan dan hewanpun akan mati jika tidak ada air disekitarnya. Apalagi untuk sebuah pondok pesantren atau lembaga perkaderan yang menampung banyak santri. Ketersediaan air bersih pasti sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Faktor ketersedian air bersih inilah yang sekarang masih menjadi masalah utama di yayasan Madyan, yaitu sebuah lembaga yang menaungi program beasiswa santri Kader Dai pelosok Negeri. Di kampus perkaderan yang terletak di kaki Gunung Penanggungan ini sekarang sudah berdiri  rumah sederhana yang ditempati pengasuh, dapur, masjid, gazebo dan asrama untuk para santri. Air dari saluran irigasi pertanian masyarakat masih menjadi satu satunya sumber air di kampus tersebut.

Para santri sedang membuat jemuran

Selain dijadikan sebagai pengairan lahan, sementara ini air irigasi itu juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan santri Kader Dai Pelosok Negeri. Seperti untuk memasak, mencuci piring, mencuci pakaian, mandi dan aktifitas lainnnya. Kondisi ini tentu kurang baik untuk kesehatan para santri. Sehingga perlu segera dilakukan pengadaan sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pengurus yayasan Madyan terus berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan air di kampus perkaderan yang terletak diatas perbukitan Desa Seloliman tersebut. Salah satu upaya realnya yaitu dengan mendatangkan ahli sumur bor. Setelah dilakukan survey ke lokasi kampus perkaderan, team ahli sumur bor tersebut menyampaikan bahwa sangat memungkinkan dilakukan pengeboran. Team ahli tersebut juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung program pengadaan air bersih di kampus perkaderan yang berada di kaki gunung dengan ketinggian 1653 MDPL tersebut.

Setelah berkeliling di area lahan kampus seluas kurang lebih 5 ha, team ahli berhasil menentukan beberapa titik sebagai opsi tempat pengeboran air. Secara teknis team ahli menyampaikan bahwa dibutuhkan kedalaman sampai 100 meter untuk mendapatkan sumber air bersih di kampus perkaderan yang terletak di Desa Seloliman itu. Team ahli juga mengungkapkan bahwa biaya pengeboran air bersih tersebut akan mengahabiskan biaya sekitar Rp. 115.000.000.

Berangkat dari relaita tersebut, seluruh pengurus Yayasan Madyan berkomitmen untuk merealisasikan pengadaan air bersih di kampus Seloliman dengan sistem pengeboran. Targetnya adalah akhir tahun 2024 ini pengeboran sudah bisa dilakukan. Sehingga kebutuhan air bersih santri bisa segera terpenuhi.  Mengingat akhir tahun 2024 ini juga akan masuk lagi santri-santri baru yang tentu jumlahnya semakin banyak.

Tidak lupa pengurus yayasan Madyan juga membuka peluang kepada masyarakat luas untuk ikut serta munyukseskan program pengadaan air bersih di kampus perkaderan santri Kader Dai Pelosok Negeri itu. Bentuk support tersebut bisa berupa nominal uang atau bisa juga langsung diwujudkan barang yang dibutuhkan dalam proses pengeboran air bersih di kampus perkaderan Desa Seloliman Kec. Trawas, Kab. Mojokerto. (Sang Pejuang)

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar