Program Kader Dai Pelosok Negeri terus berkomitmen dalam melaksanakan perkaderan yang berkualitas dan profesional. Hal tersebut salah satunya dibuktikan dengan penguatan bahasa Inggris. (25/12/2023).
Pengajar dari Surabaya sengaja dihadirkan untuk memberikan penguatan bahasa Inggris kepada para kader yang menempa ilmu di “kawah perkaderan” Desa Seloliman yang berada di kaki Gunung Penanggungan. Tempat ini sangat cocok sekali sebagai tempat untuk proses pembelajaran dan pengkaderan. Suasananya yang tenang jauh dari pemukiman menjadikan para santri fokus menghafal Al Qu’ran dan mendalami ilmu agama.
Kegiatan penguatan bahasa Inggris tersebut dilakukan bertepatan dengan tanggal merah yaitu peringatan hari natal bagi kaum nasrani 25 Desember 2023. Walaupun dilakukan saat tanggal merah, para kader sangat bersemangat mengikuti kegiatan. Hal itu terlihat dari antusias dan keaktifan mereka selama proses belajar berlangsung.
Baca juga: Bermodal Keikhlasan, Mendakwahkan Islam Di Pedalaman
Selaras dengan itu, Robinsah selaku pemateri penguatan bahasa inggris juga mengungkapkan hal serupa.
“Saya sangat senang meski perjalanan dari surabaya sangat melelahkan tapi rasa lelah itu terbayarkan dengan melihat semangat adik-adik kader yang luar biasa ini. Meski di tengah keterbatasan, mereka tampak sangat antusias”. Ujarnya.
Sementara itu ketua Mitra Dai Nusantara, Alim Puspianto menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur Program Kader Dai Pelosok Negeri. Menurutnya, peran donatur sangatlah penting dalam mendukung keberlangsungan program perkaderan di kaki gunung penanggungan tersebut.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang turut berpartisipasi sehingga pengkaderan yang ada di kaki gunung ini tetap bisa terus berjalan”.
Alim menuturkan, pihaknya berkomitmen terus mensupport Program Kader Dai Pelosok Negeri. Karena dari program tersebutlah akan lahir dai-dai hebat yang siap ditugaskan ke seluruh pelosok Nusantara.
“Pada program 1 tahun ini para kader dibekali dengan tahfidz serta kemampuan bahasa asing yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Penguatan bahasa asing ini sangat penting dalam strategi dakwah, karena mereka dipersiapkan untuk menjadi dai yang siap ditugaskan di seluruh lapisan masyarakat. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan ditugaskan ke luar negeri. Sehingga menjadi sebuah keniscayaan untuk mereka dapat menguasai minimal bahasa inggris dan bahasa arab”. Imbuhnya.
Tentu saja hal ini menjadi pemandangan yang sangat luar biasa. Disaat pemuda seusia mereka sibuk dengan hal duniawi, para kader dai ini malah mangabdikan dirinya untuk berproses menempa diri di Program Kader Dai Pelosok Negeri. Mereka “diasingkan” jauh dari keluarga, masyarakat dan tanpa alat komunikasi berupa Hp. Tentunya hal tersebut bukan tanpa tujuan, akan tetapi semata mata agar mereka lebih fokus dalam berproses dan menempa diri. *Sang Pejuang