Berita

Kader Dai Pelosok Negeri, Ustadz Sulaiman Sampaikan Pesan Dakwah di Undang TV One dalam Program Renungan Jiwa: Meneladani Rasulullah di Tengah Modernisasi

Jakarta 07 September 2025 – Kader Dai Pelosok Negeri, Ustadz Sulaiman, menjadi narasumber dalam program Renungan Jiwa yang ditayangkan TV One dengan tema “Meneladani Rasulullah di Tengah Modernisasi”. Dalam kesempatan tersebut, moderator memaparkan kepada publik bahwa Ustadz Sulaiman merupakan seorang dai sekaligus pengajar ngaji yang saat ini aktif membina masyarakat di kawasan pesisir Jakarta Utara, tepatnya di Kampung Nelayan Kamal Muara.

Moderator kemudian menanyakan apa yang mendorong Ustadz Sulaiman untuk mengajar ngaji di wilayah kampung nelayan, bahkan disebutkan pernah mengajar santrinya di atas kapal. “Bagaimana ceritanya, Ustadz?” tanya moderator TV One.

Menanggapi hal itu, Ustadz Sulaiman mengawali kisahnya dengan menyebut latar belakang pendidikan dakwahnya. “Sebelum ditugaskan berdakwah, saya kuliah di STAI Hidayatullah Surabaya. Di kampus kami, ada program beasiswa kader dai pelosok negeri. Setiap tahun, kami ditugaskan ke berbagai penjuru Nusantara melalui program ini. Kebetulan takdir menempatkan saya di Jakarta,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sejak ditugaskan, ia berupaya menghadirkan Rumah Qur’an di wilayah pesisir Jakarta Utara. “Alhamdulillah, ketika di Jakarta kami ditugaskan untuk mendirikan dan membina rumah Qur’an. Saat ini ada 12 rumah Qur’an yang kami kelola di wilayah Kamal Muara dan Muara Baru. Prinsip dakwah yang kami pegang adalah menyiapkan generasi Qur’ani sejak kecil. Perintah pertama dalam Al-Qur’an adalah Iqra’, membaca. Maka dakwah kami dimulai dengan mengajarkan anak-anak membaca Al-Qur’an agar tumbuh menjadi generasi Qur’ani,” ungkapnya.

Moderator kemudian mengajukan pertanyaan kedua tentang bagaimana respon masyarakat saat pertama kali ia hadir di Kampung Nelayan, dan mengapa sampai mengajar di atas kapal. Menjawab hal itu, Ustadz Sulaiman menyampaikan bahwa masyarakat justru sangat antusias menerima kehadirannya. “Alhamdulillah, respon masyarakat sangat baik. Bahkan salah satu tokoh masyarakat meminjamkan beranda rumahnya untuk dijadikan tempat belajar. Meski awalnya hanya seluas satu sampai dua meter, anak-anak tetap semangat belajar. Hari demi hari jumlah santri bertambah, hingga kami mencari suasana baru agar mereka lebih bersemangat,” kisahnya.

Ia kemudian mengajak anak-anak mengaji di atas kapal yang bersandar di sekitar kampung. “Kebetulan rumah Qur’an kami berada tepat di tepi pelabuhan kapal nelayan. Dari situ muncul ide mengajak anak-anak belajar di atas kapal. Biasanya kapal digunakan untuk mencari ikan, kali ini kami gunakan untuk belajar ayat-ayat Allah. InsyaAllah, kapal-kapal itu akan menjadi saksi bahwa pernah ada sekelompok anak manusia yang mempelajari Al-Qur’an di atasnya,” ujar Ustadz Sulaiman penuh haru.

Menurutnya, metode tersebut terbukti membuat anak-anak lebih antusias. “Salah satu pendekatan dakwah kami adalah membuat anak-anak belajar sambil bermain. Mereka tidak merasa tertekan karena sudah seharian penuh belajar di sekolah. Dengan suasana baru di atas kapal, mereka bisa lebih rileks sekaligus mentadaburi ayat-ayat Al-Qur’an,” tambahnya.

Program Renungan Jiwa tersebut menjadi ruang bagi publik untuk melihat perjuangan kader dai pelosok negeri dalam menjalankan dakwah di tengah keterbatasan. Ustadz Sulaiman menegaskan bahwa semangat dakwah harus selalu hadir, meski di pelosok atau di tengah arus modernisasi. “Rasulullah SAW menjadi teladan kita. Beliau membina umat dengan kesabaran, cinta, dan keteladanan. Inilah yang harus kita hidupkan kembali, agar generasi kita tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang berkarakter dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Ketua Mitra Dai Nusantara, Ustadz Abdul Hanafi, M.I.Kom. turut mengapresiasi perjuangan Ustadz Sulaiman. “Apa yang dilakukan Ustadz Sulaiman adalah bukti nyata bahwa kader dai mampu menghadirkan dakwah yang membumi, meski dengan keterbatasan. Dari serambi rumah, bahkan sampai ke atas kapal nelayan, beliau menjadikan setiap ruang sebagai madrasah. Ini teladan bagi kita semua, bagaimana kesungguhan dakwah bisa menembus batas ruang dan situasi,” ujarnya.

Ustadz Abdul Hanafi, M.I.Kom menambahkan bahwa Mitra Dai Nusantara akan terus mendukung kiprah para dai di berbagai pelosok negeri. “Kami berharap perjuangan Ustadz Sulaiman semakin memperkuat semangat generasi muda untuk ikut serta dalam dakwah, menyiapkan umat agar selalu dekat dengan Al-Qur’an dan meneladani Rasulullah SAW di tengah tantangan modernisasi,” tegasnya.

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar