Santri Kader Dai Pelosok Negeri Binaan Mitra Dai Nusantara (MDN) Ikuti Seminar Internasional dengan tema peran pemuda dalam membangun peradaban Islam bertempat di Aula Rahmad Rahman Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. (24/10/2024)
Seminar Internasional yang menghadirkan pembicara terkemuka, Syekh Ahmad Bin Muhammad Al Faqir Al ‘Umary dari Yaman ini dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) Surabaya. Seminar ini bertujuan untuk mengembangkan tsaqofah Islamiyah di kalangan mahasiswa dan meningkatkan pemahaman Islam secara global.
Dengan tema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Peradaban Islam,” seminar ini menarik perhatian banyak peserta. Syekh Ahmad menekankan bahwa peradaban Islam bukan hanya terbatas pada ibadah seperti sholat dan puasa, tetapi juga mencakup muamalah yang baik antar sesama. Dengan mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang menegaskan pentingnya hubungan baik dengan tetangga, menunjukkan bahwa kebaikan dalam ibadah harus diimbangi dengan akhlak yang baik.
“Peradaban Islam tidak semata tentang ibadah mahdhoh saja, karena iman erat kaitannya dengan hubungan social. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW ketika ditanya oleh seorang sahabat tentang tetangganya yang rajin beribadah dan rajin bersedekah namun ia sering menyakiti hati tetangganya dengan lisannya, maka Rasul menjawab “ia tak punya kebaikan sama sekali, ia termasuk ahli neraka”. Ujarnya.
Syekh Ahmad juga menjelaskan tentang peran pemuda untuk mewujudkan peradaban Islam. Menurutnya, peradaban Islam tidak akan terwujud jika pemuda malas dan enggan menambah ilmu. Pemuda adalah tiang umat, dan sebagai kekuatan daripada ummat itu sendiri. Ia mencontohkan Ali bin Abi Tholib adalah rujukan sebagai pemuda yang Tangguh dan kuat dari sisi keilmuan.
Dari sini ia seolah menegaskan kekuatan peradaban terletak pada kontribusi pemuda, khususnya dibidang teknologi yang sedang berkembang saat ini. Sebagai contoh di media social, pemuda diharapkan mengisi platform-platform tersebut dengan konten positif untuk merealisasikan visi peradaban Islam.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, meskipun beberapa tidak mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Diantaranya adalah Maulana Luqman, mahasiswa semester 3 dari program kader dai pelosok negeri binaan MDN, bertanya tentang apakah peradaban Islam hanya berkaitan dengan ibadah. Secara tegas Syekh Ahmad menegaskan ulang bahwa peradaban Islam tidak sebatas ibadah mahdhoh semata. Akan tetapi mencangkup banyak aspek termasuk di dalamnya yaitu muamalah sesama manusia.
Sementara itu Herman Sutaman, Lc, M.Ag selaku ketua panitia dalam seminar internasional tersebut, mengungkapkan bahwa seminar tersebut tidak hanya seminar biasa tetapi juga sekaligus sebagai media belajar Bahasa Arab bagi para santri.
“Seminar ini bukan hanya seminar biasa. Kami ingin menambah pengetahuan kepada mahasiswa, terutama dengan penggunaan bahasa Arab langsung tanpa banyak terjemahan. Program ini sangat bermanfaat dan kami berharap dapat diadakan setiap semester dengan menghadirkan para ahli”. Ungkapnya
Di akhir pemaparannya Syekh Ahmad juga memberikan wasiat untuk selalu memperbanyak membaca kalimat tauhid dan istighfar agar terhindar dari kemaksiatan dan mewujudkan peradaban Islam yang berkualitas.
Dengan suksesnya acara ini, menjadikan para santri Kader Dai Pelosok Negeri memiliki wawasan global. Walaupun nantinya akan ditugaskan ke daerah pedalaman namun mereka juga memiliki wawasan Internasional. (SP)