Persiapkan program “Dai Mengabdi”, para santri Kader Dai Pelosok Negeri mengikuti pelatihan intensif Manajemen TPA. (22/8/ 2024)
Pada September mendatang santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri akan melaksanakan pengabdian masyarakat yang disebut Program “Dai Mengabdi”. Dalam rangka mempersiapkan kemampuan atau skill para santri wajib mengikuti pelatihan intensif 1 bulan penuh selama bulan Agustus 2024. Dalam pelatihan ini, mereka mendapatkan pelatihan mendalam dalam berbagai aspek penting seperti komunikasi efektif, pemahaman agama, pelatihan imam sholat, pelatihan khutbah, dan pelatihan urgen lainnya.
Salah satu sesi penting dari pelatihan ini adalah mengenai manajemen TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Dalam sesi ini, peserta mempelajari hal-hal penting yang berkaitan dengan TPA mulai perintisan hingga pengembangannya.
Priyanto, M.Pd Narasumber yang ditunjuk dalam pelatihan Manajemen TPA ini merupakan tokoh berpengalaman yang telah berkecimpung mengelola dan memimpin TPA bahkan sejak remaja.
Dalam pemaparannya, Priyanto menjelaskan dengan detil tahap demi tahap perintisan serta pengembangan TPA. Pada tahap perintisan, pelatihan ini membantu santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri memahami cara memulai dan mengembangkan TPA. Begitu juga termasuk menganalisis kebutuhan warga dan menyesuaikan fasilitas serta jadwal agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Santri juga diajarkan cara menyusun struktur organisasi TPA yang efektif, termasuk posisi-posisi penting seperti kepala TPA, sekretaris, dan wakil kepala TPA.
Pelatihan ini juga mencakup panduan tentang cara mendapatkan legalitas untuk TPA agar diakui secara resmi oleh pemerintah. Semua peserta mempelajari cara mengajukan pendaftaran agar TPA mendapatkan insentif dari pemerintah kota serta dukungan dari KUA.
Pemilihan kurikulum yang tepat menjadi salah satu hal penting yang wajib diketahui. Pada pelatihan tersebut juga diajarkan cara memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan usia anak-anak di TPA. Mereka belajar menyesuaikan materi ajar agar relevan dan bermanfaat bagi perkembangan spiritual dan pendidikan anak.
Priyanto menjelaskan, pada pembelajaran TPA perlu adanya metode pembelajaran yang variatif agar tidak terkesan monoton dan membosankan.
“Metode pembelajaran yang disampaikan juga harus menarik, agar tidak monoton dan membosankan khususnya bagi anak-anak”. Jelasnya.
Beberapa metode yang bisa di aplikasikan diantaranya model individual, yaitu mengajar secara personal untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak. Model klasikal, mengajar dengan pendekatan kelompok yang lebih besar. Metode game, menggunakan permainan kecil dan aktivitas interaktif untuk membuat proses belajar lebih menarik dan menyenangkan. Tadabbur Ayat, mengajarkan untuk merenungkan dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an secara mendalam.
Kemudian para santri juga belajar untuk mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran seperti klasikal, kolosal, individual, dan game ice breaking untuk membuat proses belajar lebih efektif. Selain itu, peserta diajarkan cara menyusun agenda pembelajaran yang bervariasi, termasuk murojaah Al-Quran dan Hadits.
Priyanto menambahkan, hal yang tak kalah penting dalam pengembangan TPA adalah silaturrahim dan aktivitas sosial. Santri Kader dai Pelosok Negeri juga belajar tentang pentingnya membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dan melibatkan diri dalam kegiatan sosial.
Ahmad Fathoni, M.E, Penanggung Jawab program “Dai Mengabdi” kali ini menegaskan bahwa pelatihan manajemen TPA ini menjadi sangat penting karena banyak masjid yang menghendaki bantuan untuk pendirian dan pengembangan TPA melalui program ini.
“Materi manajemen TPA ini menjadi sangat penting diberikan, karena dari sekian banyak masjid yang melaksanakan MoU dengan kami terkait program ini banyak yang menghendaki untuk dibantu pendirian TPA serta pengembangannya”. Ujarnya.
Dengan keterampilan dan pengetahuan yang didapat dari pelatihan ini, diharapkan para santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri dapat mengelola dan mengembangkan TPA secara efektif, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan di masyarakat. (Sang Pejuang)