Dalam rangka persiapan tugas dakwah ke suluruh penjuru Nusantara, Santri Kader Dai Pelosok Negeri ikuti program pelatihan dan penguatan baca kitab. (13/8/2024)
Selama bulan Agustus 2024 ini 36 santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri tingkat akhir mengikuti kegiatan “Karantina Kader Dai”. Banyak pelatihan dan penguatan yang menjadi “menu” special sebelum mereka mendapatkan tugas dakwah ke seluruh pelosok Nusantara. Mulai dari penguatan program Tahsin dan Tahfidz Al Qur’an, penguatan diaspek kedisiplinan ibadah, setoran hafalan hadits, Dauroh Marhalah Wustho, program pembekalan penugasan dakwah, termasuk juga di dalamnya penuntasan tugas akhir yang menjadi kewajiban mereka.
Tentu saja mereka mendapatkan “menu” wajib semasa karantina tersebut yaitu pelatihan dan penguatan teknik baca kitab. Program pelatihan dan penguatan baca kitab tersebut dilakukan dalam rangka memastikan bahwa setiap santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri mempunyai kemampuan dalam membaca kitab gundul atau kitab kuning.
Jangan sampai ada santri alumni program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri tidak bisa membaca kitab kuning yang merupakan salah satu kunci utama dalam memahami hukum-hukum Islam. Apalagi nanti kalau sudah terjun di masyarakat dan menyandang status “Dai” atau “Ustadz”, alangkah lucunya jika tidak bisa membaca kitab yang menjadi rujukan ilmu dalam Islam.
Kegiatan pelatihan dan penguatan baca kitab tersebut dilaksanakan di Darul Arqam Surabaya dan diampu oleh Ust Herman Sutaman Lc., M.Ag. Secara teknis kegiatan tersebut dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi teori dan praktik. Sesi teori fokus pada ilmu alatnya yaitu Nahwu dan Sorrof. Dimana dengan dua ilmu tersebut santri akan mampu membaca, mengerti dan memahami sebuah kitab.
Selanjutnya tentunya dilanjutkan dengan sesi praktik membaca secara bergantian. Seluruh santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri maju satu persatu untuk diuji kemampuan baca kitabnya. Adapun kitab yang dijadikan sebagai bahan materi yaitu kitab Ta’lim Al Lughah Al Arobiyah.
Ust Herman secara sabar dan penuh ketelatenan dalam membimbing semua santri Kader Dai Pelosok Negeri. Bahkan beliau menyatakan kesiapannya jika sewaktu waktu dimintai tolong oleh para santri ketika mereka sudah berdakwah di masyarakat. Alumni Universitas Madinah tersebut yakin betul bahwa tantangan dakwah di pelosok negeri sangat berat. Beliau berharap dan menginginkan ada jariyah kebaikan dengan membimbing dan membantu para dai pelosok negeri, khsusnya di aspek baca kitab tersebut.
“InsyaAllah saya siap jika nanti dimintai tolong oleh para dai Ketika mereka sudah terjun di tengah tengah masyarakat khsusnya terkait baca kitab. Semoga saya juga ‘kecipratan’ pahala jariyahnya”. Ujarnya.
Al Farizi, salah satu santri peserta program pelatihan dan penguatan baca kitab merasa sangat terbantu sekali dengan kegiatan tersebut. Santri asal provinsi Aceh tersebut menjadi semakin percaya diri ketika membaca kitab kuning.
“Saya merasa sangat terbantu sekali dengan adanya pelatihan dan penguatan baca kitab ini. Alhamdulillah saya jadi lebih percaya diri saat membaca Kitab Kuning”. Ungkapnya (Sang Pejuang).