Salah satu hal terpenting dalam menyukseskan program dakwah dan perkaderan adalah ketersediaan armada. Lebih lebih untuk sebuah lembaga yang di dalamnya banyak santri yang notabene adalah seorang calon calon dai yang sedang berproses di kaki Gunung Penanggungan, Desa Seloliman, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto. Keberadaan armada sangatlah dibutuhkan untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan proses perkaderan.
Apalagi kondisi kampus perkaderan yang ada di kaki Gunung Penanggungan tersebut baru saja dibuka alias baru babat alas. Sebagaian besar lahannya masih dipenuhi dengan semak belukar. Ditambah lagi dengan kondisi tanah yang tidak semuanya datar atau penuh dengan kontur layakanya daerah pegunungan. Sehinga kondisinya masih sangat sederhana, jauh dari kata “kampus” yang disematkan sebagai Namanya.
Mengingat letak kampus perkaderan tersebut berada di puncak salah satu perbukitan maka sudah tentu jarak ke pemukiman masyarakat cukup jauh. Begitu juga dengan akses jalan menuju ke kampus perkaderan masih tanah dan bebatuan. Hanya untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan sehari hari saja membutuhkan “perjuangan”.
Semua santri yang di kaki Gunung Penanggungan tersebut merupakan santri program Kader Dai Pelosok Negeri. Dimana semua peserta program ini nantinya akan ditugaskaan mengemban amanah dakwah ke seluruh pelosok negeri sebagaiaman nama programnya. Selama satu tahun para santri dikader dan dibina di kampus perkaderan yang berada di kaki Gunung Penanggungan. Setelah lulus dari kawah Candradimuka tersebut, para santri akan melanjutkan proses pembelajaran dan perkaderannya di kota Pahlawan.
Selama menjalani proses pengkaderan ,baik di kaki Gunung Penanggungan maupun di Surabaya, mereka akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan dakwah. Khususnya kepada masyarakat marginal mulai dari mengajar TPA, memberi tausiyah untuk masyarakat dan pembinaan pembinaan lainnya. Selain itu mereka juga kami terjunkan dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti bersih-bersih mushola, bersih-bersih masjid, menjadi relawan kebencanaan, tebar Al Qur’an dan program keumatan lain.
Sehingga untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut dibutuhkan sebuah armada operasional baik berupa mobil maupun sepeda motor. Dari situlah kemudian MDN menghadirkan sebuah program “Wakaf Tunai Armada Dakwah”. Harapan kami melalui program ini, kebutuhan armada untuk mendukung kegiatan dakwah para Kader Dai Pelosok Negeri bisa tercukupi. Mereka bisa berdakwah sebagai persiapan sebelum mereka ditugaskan ke seluruh polosok negeri.
Selain untuk operasional kegiatan dakwah, armada dakwah ini juga nantinya akan difungsikan sebagai pendukung operasional proses pengkaderan yang ada, baik untuk kepentingan-kepentingan kantor, kebutuhan harian, kepentingan santri-santri dan lain sebagainya. Mengingat armada yang ada saat ini dipergunakan untuk operasional sudah jauh dari kata layak apalagi standar.
Pada kesempatan kali ini MDN (Mitra Dai Nusantara) mengajak semua lapisan masyarakat untuk mencatatkan diri sebagai bagian dari orang-orang yang peduli terhadap keberlangsungan dakwah Islam. Bentuk kontribusi bisa dalam bentuk nominal maupun langsung dalam bentuk armada dakwah baik baru maupun bekas / second.