-Profil Donatur MDN-
Sore itu suasana terasa syahdu, awan mendung ringan terlihat menggantung di langit kota Sidoarjo. Angin segar berhembus sepoi sepoi dan membelai dengan lembut setiap yang dijumpainya. Begitu juga dengan lalu lalang kendaraan yang biasanya padat merayap juga terpantau senggang. Realita tersebut seakan ingin menyampaikan pesan bahwa alam dan seisinya sedang dalam kondisi mode terbaiknya, tenang dan menentramkan. Di tengah kesyahduan alam tersebut team MDN bersilaturahmi ke rumah Ibu Deti, salah satu donatur yang berdomisili di kota Udang tepatnya di kecamatan Waru.
Kedatangan team MDN disambut dengan hangat oleh Ibu Deti. Ibu dua anak tersebut sangat ramah dan komunikatif. Hal itu menjadikan jalinan silaturahim antara team MDN dan Ibu Deti semakin akrab. Selain karakter Ibu Deti memang baik, sikap kelembutan dan keramahan beliau tersebut ternyata salah satunya dilatar belakangi karena tempat tinggal beliau yang sering berpindah-pindah. Hal itu dikarenakan Ibu Deti harus mengikuti tugas negara yang diemban suaminya. Beberapa kota sudah pernah beliau tinggali bersama keluarganya. Bahkan sebelum tinggal di Sidoarjo, Ibu Deti sekeluarga bermukim di Kabupaten Aceh Besar dengan alasan yang sama tentunya yaitu mengikuti tugas sang suami.
Terpikat di Pandangan Pertama
Ibu Deti merupakan salah satu donatur yang sangat loyal dan dengan penuh kesadaran menginfaqkan sebagian hartanya untuk mensupport program MDN. Bahkan ketika pertama kali ditawari menjadi donatur MDN, Ibu murah senyum tersebut langsung menyetujuinya dengan mengisi aplikasi kesediaan. Ternyata usut punya usut beliau merasa “Terpikat Dipandangan Pertama”. Hal itu dikarenakan saat menerima brosur program yang ditawarkan oleh team MDN, disitu terlihat foto progam dengan tulisan Program Kader Dai Pelosok Negeri.
Seketika itu langsung terlintas di pikiran beliau betapa mulianya para dai yang berdakwah di daerah pedalaman dan perbatasan. Beliau tahu bahwa tidak mungkin beliau ikut berdakwah ke sana secara langsung. Setidaknya keberadaan MDN ini menjadi jawaban atas harapan dan keterbatasan yang ada. Beliau berharap bisa menjadi bagaian dari perjuangan para dai-dai tangguh tersebut. Karena keluarga Ibu Deti tahu betul bagaimana rasanya hidup sebagai pendatang. Apalagi bagi seorang dai yang ditugaskan ke daerah pedalaman yang notabene juga seorang pendatang dan tanpa support finansial yang cukup. Pasti sangat tidak mudah dan penuh tantangan. Sebagaimana yang beliau sampaikan.
“Kami tertarik menjadi donatur MDN karena ketika ditawari dan melihat brosurnya, disitu tercetak foto salah satu programnya adalah untuk dai di pelosok negeri. Kami berharap bisa menjadi bagian dalam dakwah Islam di pelosok, meski raga ini tidak bisa sampai ke sana secara langsung, keberadaan program MDN ini telah menjadi jawaban atas harapan dan keterbatasan kami selama ini. Ungkapnya.
Kepada team MDN sosok perempuan kelahiran asli DKI Jakarta tersebut menjelaskan bahwa setelah bergabung menjadi donatur, beliau sangat merasakan manfaatnya. Beliau berkeyakian bahwa tidak ada harta berkurang ketika kita menginfaqkannya di jalan Allah SWT. Terkhusus untuk donatur Tabuh ini beliau sangat perhatian dan bersemangat sekali. Karena program TABUH atau Tabungan Infaq Subuh tersebut merupakan program infaq yang ditunaikan setiap setelah sholat Subuh.
Hanya dengan mengisi rutin Rp. 1.000 atau Rp. 2.000 saja ke dalam kaleng TABUH kita sudah ikut menyukseskan program dakwah di pedalaman. Tentu saja nominal itu sangat tidak memberatkan bagi semua orang. Bahkan lebih murah atau setara dengan uang yang harus kita keluarkan ketika membayar parkir sepeda motor di tepi jalan.
Beliau menegaskan bahwa bukan masalah nominalnya akan tetapi keistiqomahan kita dalam berinfaq itu yang luar biasa. sebagaimana hadist yang berbunyi “Amalan yang dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang berkelanjutan walaupun itu sedikit” (H.R. Muslim). Apalagi infaq di program TABUH ini dilaksanakan di waktu pagi. Itu artinya bahwa kita diajak untuk mengawali hari kita dengan kebaikan. InsyaAllah sepanjang hari tersebut kita akan mendapatkan kebaikan yang diliputi keberkahan.
“Alhamdulillah saya sangat merasakan manfaat setelah bergabung menjadi donatur MDN ini. Saya yakin harta saya tidak akan berkurang gara gara bersedekah. Untuk sedekah ini saya melihat bukan berapa jumlah nominalnya tapi lebih kepada keistiqomahan kita dalam mengeluarkanya. Sedikit itu tidak apa apa asal rutin, kan ada hadisnya itu. Apalagi donasi di MDN ini hanya sebesar uang parkir di tepi jalan. Apalagi sedekahnya di pagi hari sekalian bisa mengawali hari dengan kebaikan”. Ujarnya
Tips dan Pesan
Selanjutnya Ibu Deti juga membagikan tips agar kita bisa istiqomah dalam berinfaq. Adapun tips tersebut yaitu kita harus senantiasa mengingat skala prioritas peruntukan rezeki yang Allah SWT sudah berikan kepada kita. Sedekah itu bukanlah sisa dari rezeki tetapi yang harus kita sisihkan karena sebetulnya itulah yang utama.
Diakhir penyampainnya Ibu Deti berdoa agar para dai yang sedang berdakwah di pelosok negeri diberikan kekuatan dan kemudahan. Sehingga agama Islam yang Rahmatan lil ‘Alamiin bisa dinikmati oleh masyarakat pedalaman. Selanjutnya tak lupa Ibu Deti juga menitip pesan untuk semua masyarakat. Pesan tersebut yaitu berupa ajakan kepada masyarakat luas agar bisa bergabung menjadi donatur MDN khususnya program Kader Dai Pelosok Negeri. Beliau membingkai pesan tersebut dalam sebuah kalimat.
“Infaq di masjid itu biasa, sedekah kepada orang yang meminta di depan rumah juga biasa, sedekah untuk orang meminta di pinggir jalan itu juga biasa-biasa saja. Akan tetapi menjadi bagian dari perjuangan para dai tangguh di pelosok negeri itulah yang sangat luar biasa”. tutupnya
Mari kita dukung program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri
More info: 082136559944 (WA)
No Rek: BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara
Sang Pejuang
Baarakallah…
Masyallah, luar biasa keutamaan sedekah Shubuh