Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri / Berita / Educate

Shadiqin: Dai Muda Asal Sumatra, Siap Tugas Di Papua

Hari Sabtu, 7 September 2024 menjadi hari spesial penuh sejarah bagi santri program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri binaan Mitra Dai Nusantara (MDN). Karena di hari tersebut merupakan hari dibacakannya SK penugasan dakwah. Suasana menegangkan sangat terasa, meskipun ruangan sudah dilengkapi pendingin, keringat tetap mengucur deras. Perasaan campur aduk dipenuhi rasa penasaran menyelimuti hati setiap kader dai. Pasalnya hingga detik itu tak ada yang tahu kemana mereka akan ditugaskan.

Ahmad Shadiqin Siahaan, pemuda asal Gunting Saga, Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara, merupakan salah satu dari 37 Kader Dai Pelosok Negeri yang akan ditugaskan di tahun ini. Ia merupakan anak bungsu dari lima bersaudara, dan berasal dari suku Batak Toba yang terkenal di sekitar Danau Toba. Setelah lulus dari MA Hidayatullah Tanjung Morawa Medan pada tahun 2019, ia sempat mengambil jeda setahun untuk membantu keluarganya berjualan sembako. Hingga akhirnya informasi mengenai beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri diterimanya dari almarhum Ustadz Abdurrahman Muhammad yang merupakan tokoh masyarakat sekigus Ustadznya semasa di MA dulu.

Begitu diterima di program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri dan masuk kuliah di STAIL Surabaya, Shadiqin merasa senang. Lingkungan yang penuh semangat dan pergaulan yang positif membuatnya nyaman. Pemisahan antara putra dan putri, pengontrolan yang ketat terhadap aspek ibadah serta kegiatan di kampus terasa seperti miniatur peradaban Islam.

Di tengah pandemi Covid 19, tepatnya di tahun 2020, Shadiqin mulai masuk program Kader Dai Pelosok Negeri dan kuliah di STAIL Surabaya. Karena era Covid maka ia menjalani proses perkaderan dan perkuliahan online selama setahun. Baru di tahun ke dua ia bisa masuk ke asrama Kader Dai Pelosok Negeri.  Selama 4 tahun menempuh pendidikan dan perkaderan, anggota Luqman Al Hakim Pecinta Alam (LAPALA) yang merupakan UKM pecinta alam STAIL Surabaya tersebut begitu menikmati segala proses dan dinamikanya.

Tibalah saatnya SK tugas dakwah dibacakan, detik detik menegangkan tersebut Shadikin isi dengan doa penuh keyakinan bahwa dimanapun ia ditugaskan InsyaAllah itu yang terbaik menurut Allah SWT. Setelah namanya di panggil untuk maju ke panggung, iringan gemuruh takbir dari teman temannya semakin memantabkan langkahnya untuk menerima SK tugas dakwah. Setelah mendengarkan bahwa ia ditugaskan di Nabire Papua Tengah, seketika itu ia menyerukan teriakan takbir dengan lantangnya yang diikuti oleh seluruh teman dan tamu undangan.

Walaupun awalnya ia merasa kaget dengan tempat tugasnya, tetapi dengan penuh  semangat dan keoptimisan ia siap mengembannya. Pemuda yang berasal dari pulau Sumatra tersebut menyatakan siap untuk mengemban tugas dakwah di ujung timur Indonesia.

 “Siap 554. Mumpung masih muda sekaligus cari pengalaman. Meski tempat tugas nantinya di Papua cukup menantang insyaAllah itu yang terbaik. Allah SWT pasti menempatkan saya di Papua karena saya mampu. Bismillah, Sami’na Wa Atho’na”. Ucapnya

Shadiqin bertekad bahwa ia akan menjalankan amanah tugas dakwah dengan sungguh-sungguh. Menurutnya amanah tersebut harus disikapi dengan jiwa mujahid. Masa muda adalah masanya untuk berjuang dan cari pengalaman. Walaupun ada kesulitan yang dihadapinya, pasti ada kemudahan yang menyertainya. Ia menegaskan bahwa penugasan tersebut harus dijalani, dinikmati dan tentu disyukuri.

InsyaAllah akan berusaha dengan sungguh sungguh. Karena masa muda adalah masanya untuk berjuang dan cari pengalaman. Kesulitan pasti ada, tetapi kemudahan dan pertolongan Allah pasti menyertainya. Kita jalani, nikmati dan kita syukuri”. Tegasnya (Sang Pejuang)

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar