Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri / Berita

Sang Perintis Pesantren Tahfidz Al Qur’an di Kota Pendekar

Merintis sebuah Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an menjadi penugasan khusus santri Kader Dai Pelosok Negeri binaan Mitra Dai Nusantara (MDN) tahun 2024. Muhammad Zaki Abdullah adalah santri terpilih yang diamanahinya. (2/10/2024)

Prosesi pembacaan SK penugasan Kader Dai Pelosok Ngeri tahun 2024 telah teraksana dengan lancar dan sukses. Setiap santripun sudah mengetahui tempat penugasannya masing masing, mulai dari Pulau Sumatra sampai ujung Papua.

Dari sekian banyak santri Kader Dai Pelosok Negeri tersebut ada salah satu santri yang ditugaskan di Madiun. Santri tersebut adalah Muhamad Zaki Abdillah yang lahir pada 1 Juni 2000 di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Mendengar tempat tugasnya “hanya” di Kota Madiun, gemuruh takbirpun tidak begitu ramai sebagaimana saat SK tugasnya di Papua atau daerah pedalaman lainnya. Wajar saja karena para hadirin menganggap tugasnya dekat saja dan bukan daerah pedalaman yang penuh tantangan. Apalagi ditambah dengan tempat asal santri yang ditugaskan adalah dari Mojokerto, kesanya tidak menantang karena masih sesama Jawa Timur.

Namun setalah prosesi penugasan selesai masing masing santri mendapatkan penjelasan tentang detail tempat tugasnya. Nah ini yang menarik, ternyata amanah yang diberikan kepada Zaki tidak main main. Anak pertama dari dua bersaudara tersebut diberikan kepercayaan untuk merintis atau membuka sebuah pondok pesantren Tahfidz Al Qur’an.

Wajar saja jika saat mengetahui amanah tugasnya Zaki sangat kaget. Karena sudah terbayang begitu beratnya tugas perintisan tersebut. Apalagi yang dirintis adalah pondok pesantren khusus Tahfidz Al Qur’an. Tentu hal itu menambah beban perjuangan yang nantinya akan ia jalani.

Namun pemuda berkulit sawo matang tersebut dengan penuh keyakinan dan kebulatan tekad, menyatakan kesiapannya.

Bismillah, insyaAllah siap”. Tegasnya

Tentu kesiapannya tidak hanya sekedar ucapan penyemangat saja. Tetapi memang SK yang diberikan kepadanya sudah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Menjadi catatan bahwa Zaki adalah salah satu santri Kader Dai Pelosok Negeri yang tergabung dalam program takhasus Tahfidz Al Qur’an. Bahkan Ia termasuk salah satau santri yang mendapatkan sertifikat Tahfidz Al Qur’an 30 juz.

Zaki juga menyampaikan rasa syukurnya bisa bergabung dengan program Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri binaan Mitra Dai Nusantara (MDN). Khususnya bisa diterima di program tahfidz Al Qur’an. Dimana ia bisa belajar menghafal Al Qur’an dengan dibimbing oleh para pengajar yang professional. Bahkan kebanyakan pengajarnya lulusan dari Timur Tengah. Ditambah lagi dengan pengajar asli dari Yaman yaitu Syekh Mahdi Al Yamani.

Alhamdulillah bisa diterima di program Kader Dai Pelosok Negeri khusus tahfidz dengan para pengajar yang professional. Kebanyakan dari Timur Tengah bahkan ada Syekh Mahdi Al Yamani yang berkewarganegaraan Yaman”. Tuturnya

Di tempat tugas nantinya, Zaki bertekad untuk memulai perintisan Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an tersebut dengan program Rumah Qur’an. Harapannya melalui Rumah Qur’an tersebut akan banyak masyarakat yang mau belajar dan menerima kehadiranya. Sehingga  dengan begitu kedepan akan memudahkan ia membangun pesantren Tahfidz Al Qur’an sebagaimana amanahnya.

Secara khusus Zaki mengungkapkan bahwa semangatnya dalam menghafal Al Qur’an yaitu tidak lain karena ingin menjadi salah satu penjaga Al Qur’an di akhir zaman ini. Dengan hafalan yang ia miliki, Zaki gunakan juga untuk mendukung nasihat orang tuanya yaitu “Jangan meninggalkan Qiyamul lail”. Ia jadikan qiyamul lail sebagai media untuk morojaah dan mengetes hafalannya tersebut. (Sang Pejuang)

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar