Beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri / Berita

MDN Bekali Santri Dengan Pelatihan Dakwah Media

Santri Kader Dai Pelosok negeri ikuti pelatihan Dakwah lewat Media sebagai bekal persiapan mengemban amanah tugas program “Dai Mengabdi”. (27/8/24)

Sejak awal dimulainya peradaban Islam, masjid telah memiliki peranan yang sangat luar biasa. Bahkan eksistensi masjid mampu menjadi pusat dakwah Islam. Sehingga peran yang sangat vital tersebut harus terus dijaga dan dipertajam. Lebih lebih di era modern yang serba canggih seperti sekarang ini.

Dimana kecanggihan media digital saat ini sedang berada pada titik klimaksnya. Bahkan kecanggihan dan kedahsyatannya mampu masuk ke semua sendi sendi kehidupan. Hampir hampir semua kebutuhan anak manusia modern bisa dipenuhi oleh media digital dengan serba serbi kecanggihan media sosial di dalamnya.

Melihat begitu urgennya skill media dalam mendukung kegiatan dakwah maka para santri Kader Dai Pelosok Negeri perlu dibekali kemampuan tersebut. Mengingat pada awal September nanti mereka akan melaksanakan tugas dakwah dan pengabdian di masjid masjid di sekitaran wilayah kota Surabaya. Program tersebut akan berlangsung selama 1 tahun dengan nama program “Dai Mengabdi”.

Secara khusus Bashitul Yadain, Kadiv Media Mitra Dai Nusantara didatangkan untuk berbagi ilmu media dengan para santri Kader Dai Pelosok Negeri. Dalam pelatihan dakwah media tersebut dipaparkan tentang urgensi penguasaan media dalam dunia dakwah. Begitu juga dengan cara mengemas dakwah lewat media dan optimalisasi media sosial dakwah.

Pemuda berkaca mata tersebut juga berbagi ilmu tentang bagaimana membuat konten digital dakwah untuk masjid. Dengan materi yang disampaikan ia berharap keberadaan para santri nantinya benar benar bisa memberikan kontribusi lebih, khsuusnya terkait skill di bidang media.

Dengan penguasaan media yang bagus, harapannya para santri bisa memberikan kontribusi yang lebih. Khususnya terkait dengan dakwah lewat media”. Ujarnya

Aden juga menyampaikan bahwa untuk saat ini dakwah lewat media sudah menjadi kebutuhan.  Idealnya kegiatan kegiatan dakwah yang ada di masjid perlu di masukan ke media. Sehingga pesan pesan dakwah bisa ikut serta mewarnai kehidupan media. Contohnya jika di masjid ada kegiatan kajian kitab atau kajian khusus keluarga, kita bisa menginfokan kegiatan tersebut dengan membuat meme dan konten video singkat sebagai infromasi awal kemudian disebarkan di media sosial. Begitu juga saat pelaksanaannya, kita bisa live-kan langung di media sosial yang dimiliki masjid tersebut. Dengan begitu akan banyak jama’ah dan masyarakat umum yang medapatkan info dan ilmu tentunya.

Ya, kegiatan kegiatan dakwah di masjid perlu dimasukan juga lewat media. Seperti kajian kitab, kajian keluarga dan lain sebagainya. Mulai dari membuat meme dan video pendek sebagai infomasi awal atau undangan sampai disiarkan live saat pelaksanannya”. Imbuhnya Dengan begitu pesan pesan dakwah akan tersebar lebih luas bahkan mampu menyasar masyarakat luas yang notabene bukan jamaah masjid tersebut. Dari situ bisa disimpulkan bahwa setiap masjid harus mempunyai team khusus media. Idealnya team tersebut adalah seorang pemuda karena media sosial ini biasanya sifatnya kreatif dan menghibur. Anak-anak muda paling bisa membuat konten-konten seperti ini. Membuat konten yang tidak terlalu serius tapi bisa mengena tanpa meninggalkan muatan pesan pesan dakwahnya. (Sang Pejuang

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar