Dai Pelosok Negeri lalui perjalan darat, laut hingga udara demi mensyiarkan dakwah Islam di belantara Papua. (13/3/24)
Tanah Papua yang unik tak henti memberi kesan khusus bagi perjalanan dakwah para Dai yang mengemban tugas di bumi cenderawasih tersebut. Kali ini Fahrurozi, Dai yang bertugas di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat bertolak ke Distrik Babo.
Alumni Kader Dai Binaan Mitra Dai Nusantara (MDN) tersebut menuju Babo dalam rangka menghadiri Tabligh Akbar yang bekerjasama dengan PHBI dan BKMT Distrik Babo. Ia bersama Ustadz Hasanuddin Aly, S.Sos.I berangkat dari Kaimana menuju Babo menggunakan Kapal Ferry KMP Lema yang ditempuh dalam waktu 4 jam dilanjutkan menaiki longboat menuju dermaga Babo.
Rozi menyebutkan bahwa tabligh akbar yang dilaksanakan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan ini berlangsung lancar dan khitmad.
“Alhamdulillah kegiatan tabligh akbar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan ini berlangsung lancar dan khitmad. Masyarakat nampak sangat antusias”. Ujarnya.
Sementara itu Abdul Muin Rita Rita selaku ketua PHBI Distrik Babo mengungkapkan terlaksananya kegiatan ini dalam rangka mematangkan mental dan spiritual masyarakat khususnya di bualan Ramadhan.
“Sesuai dengan tema kita yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dibulan Ramadhan, maka kami berharap setelah kegiatan ini bisa mematangkan mental dan spiritual masyarakat kami khususnya di bulan Ramadhan”. Ungkapnya.
Uniknya perjalanan Fahrurozi untuk kembali ke Teluk Bintuni rupanya tidak menggunakan kapal sebagaimana awal berangkat. Kali ini Rozi menuju Teluk Bintuni menggunakan Pesawat Susi Air via Manokwari. Setibanya di Manokwari ia menyempatkan bersilaturrahim ke beberapa tempat meski dalam kondisi gerimis.
Tak berhenti disitu, perjalanan dai pelosok negeri ini masih berlanjut. Baru semalam tiba di Teluk bintuni, ia mendapat undangan untuk mengisi acara di sebuah perusahaan pengelola hutan alam PT. Yotefa Sarana Timber yang berjarak kurang lebih 25km dari Teluk Bintuni. Tak menunggu lama iapun menyanggupinya dan saat itu juga langsung berangkat menggunakan mobil Helux. Karena hanya mobil sejenis itulah yang mampu melewati medan menuju lokasi yang terletak di tengah hutan.
Dai asal Semarang Jawa Tengah tersebut berpesan bahwa setiap perjalanan dakwah pasti tidak mudah. Maka perlu semangat pantang menyerah untuk melalui setiap prosesnya.
“Perjalanan dakwah itu jangan pernah menyurutkan langkah karena pekerjaan ini adalah perjalanan nubuwah dan ladang amal yang Insya Allah semua yang kita lewati menjadi saksi di Akhirat kelak”. Tuturnya.
Sang Pejuang