Berita

Ustadz Ahmad Shodiqin Syiaan, Kader Dai Pelosok Negeri yang Istiqamah Berdakwah di Papua Tengah

Surabaya 23 September 2025 – Papua Tengah, khususnya Kabupaten Nabire, menjadi salah satu daerah penugasan bagi para kader dai yang siap mengabdi di ujung negeri. Di antara mereka, ada sosok Ustadz Ahmad Shodiqin Syiaan, salah satu alumni program beasiswa Kader Dai Pelosok Negeri yang digagas untuk melahirkan dai dari Sabang sampai Merauke, dari Aceh hingga Papua. Pada tahun 2024, beliau dipercaya untuk mengemban amanah dakwah di Nabire, Papua Tengah, sebuah daerah dengan dinamika dan tantangan tersendiri.

Ustadz Ahmad Shodiqin Syiaan datang dengan semangat besar untuk melanjutkan perjuangan dakwah. Namun, jalan yang beliau hadapi tidaklah mudah. Tantangan terberat yang kini beliau rasakan adalah membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap pesantren dan lembaga dakwah, khususnya Pondok Pesantren Hidayatullah Nabire. Dulu, pesantren ini sempat berada di masa kejayaannya, menjadi pusat pendidikan dan dakwah yang mendapat tempat di hati masyarakat. Namun dalam empat hingga lima tahun terakhir, terjadi kasus yang melibatkan santri, sehingga kepercayaan masyarakat perlahan terkikis, bahkan hampir hilang sama sekali.

“Kalau dulu masyarakat percaya penuh kepada kita, kini kondisinya berbeda. Kekecewaan itu membuat mereka menjauh, dan inilah tantangan terbesar kami hari ini,” ungkap Ustadz Shodiqin.

Meski menghadapi kondisi yang tidak mudah, beliau tidak menyerah. Dengan penuh kesabaran, beliau dan tim mencoba langkah-langkah nyata untuk merajut kembali kepercayaan masyarakat. Tiga strategi utama kini menjadi fokus dakwah beliau di Nabire.

Pertama, merajut hubungan dengan masyarakat melalui silaturahim. Bagi beliau, dakwah bukan hanya di mimbar atau di kelas, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat, mendengarkan mereka, berbincang, dan merasakan denyut kehidupan sehari-hari. Dari situlah keakraban dibangun, dan sedikit demi sedikit kepercayaan mulai tumbuh kembali.

Kedua, mengoptimalkan mimbar Jum’at sebagai media dakwah. Alhamdulillah, saat ini Ustadz Shodiqin sudah terjadwal mengisi khutbah Jum’at di berbagai masjid di luar kampus melalui koordinasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) setempat. Kesempatan ini menjadi sarana untuk menyampaikan pesan kebaikan, meneguhkan akidah, serta menunjukkan komitmen dakwah secara terbuka kepada masyarakat luas.

Ketiga, menyalurkan bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Di daerah yang tingkat kesejahteraannya masih perlu ditingkatkan, langkah sederhana berbagi sembako menjadi bentuk kepedulian nyata. Melalui kegiatan ini, masyarakat bisa merasakan bahwa keberadaan pesantren dan para dai bukan hanya sekadar mengajak dalam hal ibadah, tetapi juga peduli terhadap kebutuhan sosial mereka.

“Memang membangkitkan kembali kepercayaan itu jauh lebih sulit dibanding membangun kepercayaan dari awal. Ketika orang sudah percaya lalu dikecewakan, rasa sakit itu membuat mereka sulit kembali. Namun insyaAllah, dengan usaha terus-menerus dan doa, kami yakin Allah SWT akan memberikan jalan,” tambah beliau.

Perjuangan Ustadz Shodiqin ini tentu bukan perkara ringan. Beliau harus menghadapi kekecewaan yang membekas di hati masyarakat, sekaligus tetap menguatkan semangat para santri dan kader yang ada. Namun dengan tekad dan ketulusan, tantangan itu justru menjadi ladang amal sekaligus bukti kesungguhan dai dalam mengabdi.

Semangat istiqamah Ustadz Ahmad Shodiqin Syiaan mencerminkan visi besar program kader dai pelosok negeri, yaitu menghadirkan dai yang siap mengisi ruang-ruang dakwah di daerah terpencil, menghadapi segala kondisi dengan sabar dan tabah. Kehadirannya di Nabire diharapkan menjadi angin segar yang membawa kembali cahaya dakwah Islam, sekaligus mengembalikan citra baik pesantren di mata masyarakat.

“Harapan kami sederhana, semoga masyarakat kembali percaya, pesantren ini kembali menjadi tempat yang bermanfaat, dan dakwah terus berjalan untuk mendekatkan diri kita semua kepada Allah SWT,” pungkas beliau penuh harap.

Dengan langkah kecil namun nyata, Ustadz Shodiqin menorehkan jejak dakwah di Papua Tengah. Perjuangannya mengingatkan bahwa dakwah bukan hanya tentang ceramah, tetapi juga tentang keteladanan, kesabaran, dan kerja keras merajut kembali kepercayaan. Di tengah segala tantangan, beliau tetap istiqamah, berharap ridha Allah SWT menjadi penopang utama dalam setiap langkah dakwahnya.

Ketua Mitra Dai Nusantara (MDN) Abdul Hanafi, M.I.Kom. menyampaikan apresiasi atas perjuangan dakwah para kader di pelosok negeri, termasuk Ustadz Ahmad Shodiqin Syiaan di Papua Tengah. “Kami di MDN berkomitmen untuk selalu mendukung dan mensuport dakwah kader dai pelosok negeri, terutama di daerah pedalaman seperti Nabire. Semangat dan keteguhan mereka adalah inspirasi bagi kita semua dalam menjaga cahaya dakwah di bumi nusantara,” tegas Ketua MDN.

Mari kita dukung program Mitra Dai Nusantara

Silahkan berdonasi langsung ke BNI : 611 1442 022, Muamalat: 702 0040 540
A.n. Mitra Dai Nusantara

Bagikan tulisan ini!

Ajak keluarga, saudara, dan kawan untuk mendapatkan inspirasi

Tinggalkan komentar