Kiprah nyata santri program Dai Mengabdi mencerdaskan anak bangsa dengan mengajar TPA di Masjid Ash Shoobiriin, jalan raya rungkut Mapan, Central Rungkut Gunung Anyar, Kota Surabaya. (05/11/24).
Salah satu kontribusi nyata Kader Dai pelosok Negeri dalam membina masyarakat yaitu dengan menghadirkan program Dai Mengabdi di masjid-masjid kota Surabaya. Program Dai Mengabdi yang sedang dijalankan oleh santri Kader Dai Pelosok Negeri binaan Mitra Dai Nusantara (MDN) terus menunjukan kontribusi dan kiprah nyatanya kepada masyarakat. Selain menjadi imam dan mengisi pengajian, para santri program Dai Mengabdi juga terlibat sebagai pengajar di TPA.
Salah satunya yaitu Ahmad Junaidi, santri Kader Dai Pelosok Negeri asal Nusa Tenggara Barat (NTT) tersebut terlihat asyik dan sibuk mengajar anak-anak TPA di Masjid Ash-Shoobiriin, Kota Surabaya. Program Dai Mengabdi ini menjadi salah satu bukti nyata dalam mencerdaskan generasi muda bangsa, khususnya melalui pendidikan agama. Kiprah Mitra Dai Nusantara (MDN) semakin memperkuat citra positif di Kota Surabaya, menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan spiritual dan moral yang penting bagi masyarakat sekitar.
Santri Kader Dai Pelosok Negeri ini merupakan bagian dari program Mitra Dai Nusantara (MDN) yang bertujuan memberdayakan dai-dai muda untuk mengabdi di berbagai pelosok negeri. Selama menjalani proses pendidikan santri akan dihadapkan dengan tantangan berdakwah di masyarakat melalui program Dai Mengabdi. Program ini tidak hanya membekali para santri dengan kemampuan dakwah, tetapi juga dengan keterampilan mendidik dan membimbing generasi muda melalui pendekatan yang islami.
Sejalan dengan itu Ahmad Junaidi atau yang sering di sapa dengan “Juned” pemuda murah senyum itu turut menyampaikan kesannya selama mengajar TPA di masjid Ash-Shoobiriin.
“Alhamdulillah selama saya membantu mengajar di TPA ini, saya banyak mendapatkan pengalaman baru. Awalnya saya itu tidak terlalu suka dengan anak-anak, tapi karena keadaan yang mengharuskan saya untuk mengajar anak-anak mau tidak mau saya berusaha pelan untuk bergaul dengan mereka. Dan ternyata sama anak-anak itu seru, tidak seperti yang pernah saya fikirkan sebelumnya”. Tuturnya

Sementara itu pemuda energik tersebut juga turut menyampaikan apsresiasinya terhadap program Dai Mengabdi ini. Juned menyampaikan bahwa program ini sangat baik, namun nanti mesti harus ada variasi kedepannya terhadap program ini. Karena nantinya yang akan melanjutkan program Dai Mengabdi ini adalah para dai dari Gen-Z.
“Alhamdulillah, program ini menurut saya sudah sangat baik, namun kedepannya MDN harus lebih eksis lagi dalam membuat program seperti ini harus ada varisai yang menarik dalam mengawal program setiap tahunnya. Karena kedepannya yang akan menjadi calon dai adalah para generasi Gen-Z. Tentunya banyak hal-hal yang berbeda dari zaman model pengabdian tahun ini dengan gaya pengabdian tahun-tahun yang akan datang untuk memahami mereka bahwa dakwah itu adalah hal yang paling mulia”. Ucapnya.
Keberadaan santri Kader Dai Pelosok Negeri yang sedang menjalankan program Dai Mengabdi di tengah-tengah masyarakat tentunya juga akan menjadi washilah kebermanfaatan. Terutama dalam membimbing generasi penerus untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an dan nilai-nilai keislaman. Melalui dukungan dan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, masjid kini menjadi pusat pendidikan yang mempersatukan umat dan membangun generasi muda yang lebih baik. MDN/AJ